Hubungi Kami : 0814 1350 4543

Abrakadabra, Menolak Alpa Pada Cinta Pandangan Pertama.

Kolom Corat-Coret-Jakarta.-Menghidupi kata-kata dari cerita. Abrakadabra. Pusat Cinta senantiasa memberikan sinyal kebaikan dalam berbagai kondisi dan situasi. Merekam peristiwa sehari-hari menjadi diary. Memotret setiap momen dengan lensa be-resolusi tingkat tinggi karya Dia,  Sang Maha Oke. Merefleksikan rasa keingintahuan dengan bertanya kepada guru. Lalu menelusuri lika-liku ilmu melalui buku-buku. Merangkai barisan paragraf demi paragraf, aksara berkumpul dari berbagai penjuru, mendayu-dayu menggoda logika. Creating your own be Easier than to think.

Mengeja kembali apa-apa yang berserakan dalam pikiran dan Abrakadabra, menjelma menjadi susunan barisan tulisan. Menolak Alpa. Tak luput dalam kenangan, bahwasannya Guru dan Buku tak bisa dilupakan begitu saja. Guru dan Buku menjadi semacam sajian hidangan yang memiliki kadar nutrisi gizi tingkat tinggi, bagi sesiapa saja yang memerlukan asupan pengetahuan. Guru dan Buku dapat menetralisir unsur-unsur toksin serta kerancuan-kerancuan dalam ke-absurd ‘an pemahaman . Juga memberikan aroma segar dalam mekanisme cara pandang terhadap sesuatu. Maka dari itu, sebagai petualang rasa haruslah lihai dalam mengolah rasa dan berani menolak alpa. Dengan kita bisa merasa akan menentukan kualitas selera.  Abrakadabra, Menolak Alpa. Love at first sight itu ada. Dan tak terelakkan.

“Ada sebagian dari mereka berhak melupakan, dan kita juga punya hak untuk mengingatkan. Semangat Mengingat. Menolak Alpa. Abrakadabra.”

Jakarta, Oktober 2019.

AMR.

error: Content is protected !!