Tanda Marka Fatamorgana
- Nov
- 04
- Posted by STAIINDO
- Posted in Artikel, Corat Coret
- off

Kolom Corat-Coret, Jakarta–BERI aku sebuah pertanda. Agar langkah ini tak sia-sia. Ada tanda marka jalur yang membujur, terbentang jua lajur melintang, dan ada pula persimpangan yang menyerong dipermukaan jalan. Fatamorgana, konon menurut alkisah, “Fatamorgana” adalah nama seorang saudari Raja Arthur, Faye le Morgana. Seorang peri yang bisa berubah-ubah rupa. Namun berbeda lagi jika menurut pandangan Islam dan terjemahan Al-Qur’an pada Surah an-Nuur 39:
“dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu Dia tidak mendapatinya sesuatu apapun, dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungannya.”
Bagi saya, yang sampai seusia ini masih memposisikan diri sebagai seorang murid, kalimah-kalimah toyyibah seperti; “…La Roiba Fih…” itu menjadi semacam “Tanda Marka Fatamorgana.” Semua fenomena alam yang terjadi di dunia ini telah termuat dan termaktub didalam Al-Qur’an. Kebebasan-kebebasan yang kita sangka selama ini bisa menjamin keselamatan didalam proses tantangan lika-liku perjalanan ketika menuntut ilmu. Rupa-rupanya kita tidak boleh menerobos dengan selera dan sesuka hati didalam berlogika. Ada aturan-aturan main yang harus dijadikan pegangan moral bagi sesiapa saja antar sesama umat beragama. Terutama kalangan umat Islam. Terdapat juga unsur nilai-nilai spiritual yang semoga saja tertaptri di sanubari.
Demi keberlangsungan proses menanam benih-benih unggul serta dalam mencetak kaum intelektual-intelektual muda di Era Kekinian. Supaya para calon generasi intelektual muda lebih mendominasi dalam dimensi pergerakan keilmuan untuk kemajuaan peradaban zaman di ranah ilmu pengetahuan. Dari setiap lini generasi masa kini, juga Generasi Industri Muslim 4.0. (four point 0) dapat ber-Transformasi dalam memberikan kontribusi nyata dalam menghasilkan produk-produk kreativitas, serta menumbuh-kembangkan buah-buah ide dari karyanya yang memiliki aroma kreatif dan mencipta ragam ‘varian rasa’ inovatif dalam setiap berkarya. Terlebih di bidang pendidikan dan seni-kebudayaan. Tentunya dengan atribut passion-nya masing-masing. Marilah berkarya dan melestarikan budaya. Bangga, mensedekahkan diri untuk negri tercinta kita ini, Indonesia. Jadilah legenda!!!.
Wallahu A’lam.
Jakarta, November 2019.
AMR.
Categories
- Artikel
- Berita
- Betawi Corner
- Info Akademik
- Kegiatan
- Materi Kuliah
- PODCAST STAIINDO
- Promosi
- Uncategorized
Archives
- December 2024
- November 2023
- September 2022
- August 2022
- November 2021
- October 2021
- September 2021
- August 2021
- July 2021
- June 2021
- May 2021
- April 2021
- March 2021
- January 2021
- December 2020
- November 2020
- October 2020
- September 2020
- August 2020
- July 2020
- June 2020
- May 2020
- April 2020
- March 2020
- January 2020
- December 2019
- November 2019
- October 2019
- September 2019
- July 2019
- February 2018