Hubungi Kami : 0814 1350 4543

Bergegas Lekas Mengupas Tuntas Etos Kerja, di Area Era Pergaulan Media Kekinian

Kolom Corat-Coret, Jakarta-MENGULAS interaksi komunikasi. Disetiap pembahasan yang didapat melalui internet semestinya melalui tahapan sharring is caring. Sehingga apapun informasi-informasi yang tersaji dan dinikmati tidak melulu dijadikan sebagai bahan rujukan dalam mengomentari isu-isu yang berkembang di area sosial media.

“Bergegas lekas mengupas tuntas, etos kerja di area kanal pergaulan aplikasi media kekinian. Kepekaan pada saat meracik serangkaian berita-berita yang ada. Dan menyaringnya terlebih dulu, yang mana juga itu merupakan bagian dari buah-buah ide atau gagasan yang telah bersemi dari hasil produksi-produksi teknologi informasi (IT).  

File-file yang membahas ragam problema didalam bidang keilmuan, bisa pula menjadi pembelajaran untuk senantiasa menelusuri sumber-sumber penelitian yang memang telah membentuk menjadi sajian “instan” informasi, bagi pengguna internet dan juga aplikasi pergaulan media kekinian(WhatsApp, Twitter, Instagram) dan lain sebagainya. Informasi apa saja bisa sangat mudah diunggah, kemudian di-share di forum-forum grup ‘aplikasi pergaulan media kekinian’ itu. Selain memang berguna untuk ajang bersilaturahim dengan rekan-rekan sebaya, aplikasi pergaulan media kekinian yang populer itu bisa juga menjadi “Rest Area Publik” untuk saling bertukar informasi-informasi yang sedang up-date diperbincangan di dunia maya.

Semangat etos kerja bisa diterapkan di kanal “rest area publik” itu. Dengan memanfaatkan perangkat lunak (software) dari produk kemajuan teknologi informasi. Sesiapa saja bisa bergegas lekas mengupas tuntas bahasan-bahasan dengan semangat etos kerja di kanal “rest area publik” ala pergaulan media kekinian.

Mengulas, mengupas tuntas, lalu bergegas mengemasnya semenarik mungkin, dan merangkainya menjadi padanan opini publik yang relevan. Serta memiliki kuantitas dan kualitas. Sehingga masyarakat di dunia maya dan dunia nyata dapat meminimalisirkan potensi-potensi informasi yang beraroma hoax.  Agar tidak semakin berkembang ‘Fenomena Phubbing’ (ketergantungan individu terhadap smartphone) yang bisa saja tidak berimbang dengan lingkungannya.

“As a new word, phubbing is a term that created and inflict insecure for publicivity, in this whole.”

Jakarta, November 2019.

AMR.