Dari Visual Terbitlah Kesalehan Sosial dan Spiritual

Kolom Corat-coret – JAKARTA, DARI visual terbitlah kesalehan sosial. Tembok-tembok di seputaran DKI JAKARTA ada beberapa yang berhiaskan mural grafis visual, pun ada juga tulisan sebuah “pesan” yang entah ditujukan untuk siapa?. “Jakarta Punya Siapa?”, seolah menjadi pesan yang tersirat yang terkadang cukup menyayat perasaan serta rasa keprihatinan yang terkandung nasehat ringan.

“Dari visual terbitlah kesalehan sosial dan spiritual”, ciri khas ‘Manusia Jakarta’ yang tak luput dari hiruk-pikuk berburu penghasilan sehari-hari demi memenuhi kebutuhan hidup, apalagi di masa-masa Pandemi seperti sekarang. Belbagai himbauan serta anjuran mematuhi protokoler dan siap siaga menggunakan Masker, dimana pun dan kapan saja menjadi kebiasaan baik yang sedang berlangsung. Masyarakat Jakarta mulai beradaptasi dengan himbuan tersebut, bahkan ada beberapa warga yang dengan kreatif memasang spanduk-spanduk yang menginformasikan agar tetap menggunakan masker bila ingin beraktivitas di luar rumah. Kendatipun kebiasaan baru ini sangat memberikan dampak sosial yang beragam.

Pemandangan seperti ini tak lagi mengherankan bagi para pengendara yang bekerja di kawasan Jakarta. Pemberlakuan pembatasan kendaraan ganjil/genap pada roda empat dan pemberlakuan #JagaJarak bagi pengendara roda dua tak menjamin situasi jalanan terhindar dari kepadatan volume kendaraan pada jam-jam sibuk tak terelakan.

Jadi, Pademi bukanlah hambatan dalam mewujudkan mimpi. Jaga Jarak bukan berarti tidak bergerak.

“Dari visual terbitlah kesalehan sosial-spiritual di era serba virtual”.

Jakarta, September 2020.

Ramdhani.